Sabtu, 30 Maret 2013

objek wisata pare


Objek Wisata di Kota Parepare


Hutan Kota Jompie 
Merupakan hutan kota yang memiliki hutan yang menarik untuk anda kunjungi. Terdapat taman burung dan taman tanaman anggrek serta kolam besar yang dugunakan sebagai penangkaran buaya. Berlokasi di Kecamatan Soreang, Kota Parepare.


 


Pantai Lumpue 
Pantai ini memiliki keunikan panorama alam yang sangat indah dengan pasir putih yang membentang luas. Terletak di Kecamatan Bacukiki, sekitar 4 Km dari Kota Parepare.






Pantai Cempae Sumur Jodoh 
Pantai ini ramai dikunjungi oleh anak-anak muda karena mitos dimana pantai ini terdapat sumur jodoh yang memiliki sumber air tawar yang dianggap keramat. Sejatinya tempat ini juga sering digunakan untuk tempat mencari pasangan bagi muda-mudi. Terletak di Kecamatan Soreang Kota Pare-Pare. Bagi anda yang sedang mencari jodoh mungkin tempat ini bisa dijadikan sebagai salah satu tujuan wisata

Kamis, 28 Maret 2013

wisata pinrang


Pemandian Air Panas Sulili.

Pemandian Air Panas Sulili.

Ada dua sumber air yang mendukung suplai air untuk pemandian air panas Sulili, salah satunya yaitu sumber air panas yang terletak tidak jauh dari kolam utama tempat berendam, keunikanya ialah sumber air panas ini seolah-olah muncul dari perut bumi dan bukan berasal dari gunung berapi seperti sumber-sumber air panas lainnya yang lazim ditemui. Terletak di lingkungan Sulili, kelurahan maminasae, kecamatan Palleteang, bagian selatan Kabupaten Pinrang.
 

Pemandian Air Panas Lemo Susu.

Pemandian Air Panas Lemo Susu.

Udara di sini cukup sejuk sehingga cocok bagi wisatawan yang mendambakan udara pedesaan yang segar dengan suasana yang tenang jauh dari polusi dan kebisingan kota besar. Terletak di kelurahan Banteng, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang.


Air Terjun Kali Jodoh.

Air Terjun Kali Jodoh.

Air terjun kali jodoh memiliki empat sumber air, berada pada kawasan yang luasnya sekitar 2 Ha. Lokasi air terjun berada sekitar 3 Km dari ruas jalan poros Bakaru yang harus ditempuh melalui jalanan menanjak. Konon bagi pasangan yang mengunjungi tempat ini akan sejodoh, dan bagi mereka yang belum memiliki pasangan akan menemukan pasangannya seperti yang diinginkan. Terletak di Kelurahan Benteng, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang

tanah toraja tator


Objek Wisata di Kabupaten Tana Toraja


Pallawa 
Tongkonan adalah rumah adat masyarakat Toraja. Atapnya melengkung menyerupai perahu, terdiri atas susunan bambu (saat ini sebagian tongkonan menggunakan atap seng). Di bagian depan terdapat deretan tanduk kerbau. Bagian dalam ruangan dijadikan tempat tidur dan dapur. Tongkonan digunakan juga sebagai tempat untuk menyimpan mayat. Tongkonan berasal dari kata tongkon (artinya duduk bersama-sama). Tongkonan dibagi berdasarkan tingkatan atau peran dalam masyarakat (stara sosial Masyarakat Toraja). Di depan tongkonan terdapat lumbung padi, yang disebut ‘alang‘. Tiang-tiang lumbung padi ini dibuat dari batang pohon palem (bangah) saat ini sebagian sudah dicor. Di bagian depan lumbung terdapat berbagai ukiran, antara lain bergambar ayam dan matahari, yang merupakan simbol untuk menyelesaikan perkara.
Tongkonan Pallawa adalah salah satu tongkonan yang berada di antara pohon-pohon bambu di puncak bukit. Tongkonan tersebut didekorasi dengan sejumlah tanduk kerbau yang ditancapkan di bagian depan rumah adat. Terletak sekitar 12 Km ke arah utara dari Rantepao.

Londa 
Londa adalah bebatuan curam di sisi makam khas Tana Toraja. Salah satunya terletak di tempat yang tinggi dari bukit dengan gua yang dalam dimana peti-peti mayat diatur sesuai dengan garis keluarga, di satu sisi bukit lainya dibiarkan terbuka menghadap pemandangan hamparan hijau. Londa terletak de Desa Sendan Uai, Kecamatan Sanggalai, sekitar 5 Km ke arah selatan dari Rantepao, Tana Toraja.



Ke'te Kesu 
Ke’te Kesu berarti pusat kegiatan, dimana terdapatnya perkampungan, tempat kerajinan ukiran, dan kuburan. Pusat kegiatannya adalah berupa deretan rumah adat yang disebut Tongkonan, yang merupakan obyek yang mempesona di desa ini. Selain Tongkonan, disini juga terdapat lumbung padi dan bangunan megalith di sekitarnya. Sekitar 100 meter di belakang perkampungan ini terdapat situs pekuburan tebing dengan kuburan bergantung dan tau-tau dalam bangunan batu yang diberi pagar. Tau-tau ini memperlihatkan penampilan pemiliknya sehari-hari. Perkampungan ini juga dikenal dengan keahlian seni ukir yang dimiliki oleh penduduknya dan sekaligus sebagai tempat yang bagus untuk berbelanja souvenir. Terletak sekitar 4 Km dari tenggara Rantepao.

Batu Tumonga 
Di kawasan ini anda dapat menemukan sekitar 56 batu menhir dalam satu lingkaran dengan 4 pohon di bagian tengah. Kebanyakan batu menhir memiliki ketinggian sekitar 2 – 3 meter. Dari tempat ini anda dapat melihat keindahan Rantepao dan lembah sekitarnya. Terletak di daerah Sesean dengan ketinggai 1300 Meter dari permukaan laut.



 

Lemo http://www.sulsel.go.id
Lemo merupakan sebuah kuburan yang dibuat di bukit batu. Bukit ini dinamakan Lemo karena bentuknya bulat menyerupai buah jeruk (limau). Di bukit ini terdapat sekitar 75 lubang kuburan dan tiap lubangnya merupakan kuburan satu keluarga dengan ukuran 3 X 5 M. Untuk membuat lubang ini diperlukan waktu 6 bulan hingga 1 tahun dengan biaya sekitar Rp. 30 juta. Tempat ini sering disebut sebagai rumah para arwah. Di pemakaman Lemo anda dapat melihat mayat yang disimpan di udara terbuka, di tengah bebatuan yang curam. Kompleks pemakaman ini merupakan perpaduan antara kematian, seni dan ritual. Pada waktu-waktu tertentu pakaian dari mayat-mayat akan diganti dengan melalui upacara Ma Nene. Kuburan Batu Lemo ini terletak di sebelah utara Makale, Kabupaten Tana Toraja.

permandian air panas lejja

Hangatnya Kebersamaan di Permandian Air Panas Lejja 

LIBUR pergantian tahun biasanya diisi kunjungan ke objek wisata yang bisa merilekskan tubuh dan pikiran. Bila liburan awal tahun kali ini masih bingung kemana objek wisata yang akan dituju, permandian alam Lejja bisa menjadi alternatif.

Permandian air panas ini cukup populer dan menjadi wisata andalan Kabupaten Soppeng. Seperti air hangat yang dapat dinikmati di kolam permandian, Lejja menawarkan kehangatan di tengah-tengah alam pegunungan yang indah.

Udara sejuk dengan panorama alam yang indah langsung menyapa pengunjung saat memasuki kawasan wisata Lejja. Permandian alam ini memang berada dalam kawasan hutan lindung yang berbukit dan berudara sejuk dan nyaman.

Lejja terletak di Desa Bulue, Kecamatan Marioriawa, sekitar 44 kilometer sebelah utara kota Watangsoppeng. Biasanya perjalanan ditempuh dalam tempo sekitar empat puluh lima menit.

Pengunjung yang tidak memiliki kendaraan pribadi bisa memanfaatkan kendaraan umum yang setiap saat berangkat Desa Bulue. Kembali dari Lejja bisa membeli souvenir berupa kerajinan tradisional.

Beragam aktivitas bisa dilakukan di objek wisata Lejja. Berendam di kolam permandian air panas bersuhu 60 derajat celcius dengan kadar belerang 1,5 persen paling banyak diminati pengunjung.

Warga setempat meyakini berbagai macam penyakit bisa disembuhkan setelah berendam di kolam air panas seperti gatal-gatal dan rematik. Aktivitas seperti ini sering dilakukan pengunjung dari luar Soppeng, bahkan wisatawan mancanegara yang menyambangi Lejja.

Banyak fasilitas pendukung yang membuat wisata ke Lejja menjadi semakin menyenangkan. Vila atau tempat penginapan lainnya banyak tersedia di sekitar objek wisata.

Sarana dan prasarana sudah tersedia seperti air bersih, listrik, areal parkir, lapangan tenis, baruga wisata untuk menggelar pertemuan dengan daya tampung hingga 300 orang.

Hj Mardiana, salah seorang pengunjung dari Kabupaten Bone mengaku sering ke Lejja bersama keluarga setiap kali mendapat waktu senggang. "Kami tertarik dengan keindahan alamnya. Mulai dari jalan masuk hingga ke lokasi permandian, semuanya serba hijau dan indah," tuturnya.

Kemasyhuran permandian air panas Lejja, sudah diakui pengunjung dari luar daerah. Tak heran setiap tahunan angka kunjungan wisatawan meningkat.

Sambil menikmati keindahan alam Lejja, duduk-duduk sambil menikmati makanan yang tersedia di warung yang berderet rapi disepanjang jalan masuk Lejja. 

permandian ompo

Liburan Bersama Keluarga Di Permandian Ompo 

SOPPENG memiliki banyak objek wisata terkenal yang menarik untuk dikunjungi saat hari libur.



Selain permandian air panas Lejja, Kabupaten Soppeng juga memiliki Kawasan Wisata Ompo (KWO) atau lebih dikenal dengan sebutan Permandian Ompo. Objek wisata ini merupakan salah satu tempat rekreasi favorit masyarakat setempat. Berkunjung ke daerah yang dijuluki kota Kalong ini, serasa tidak lengkap jika tidak menginjakkan kaki ke Ompo. 



Objek wisata ini terletak sekitar 3 kilometer di bagian uatara pusat kota Soppeng. Tepatnya di kelurahan Ompo kecamatan Lalabata. Permandian ini merupakan salah satu objek wisata yang cukup menarik untuk dikunjungi. Utamanya bagi anda yang ingin berlibur bersama keluarga maupun teman-teman.



Permandian Ompo tak hanya terkenal oleh masyarakat Soppeng, tapi juga oleh masyarakat luar Soppeng. Ompo selalu ramai pengunjung setiap hari, khususnya masyarakat Soppeng dan warga dari kabupaten tetangga, seperti Wajo dan Sidrap.



Masyarakat Soppeng sudah mengenal objek wisata ini sebagai salah satu tempat untuk menghabiskan liburan atau sekedar melepas penat usai menjalankan rutinitas sehari-hari.



Ditempat ini, pengunjung bisa berenang sepuasnya di kolam renang dengan air yang cukup jernih. Kawasan permandian ini juga cukup sejuk sehingga warga setempat menjulukinya sebagai kawasan segar.



Mata air yang mengalir di permandian Ompo juga dijadikan sebagai sumber air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidup warga Soppeng.



Memasuki kawasan permandian alam Ompo, pengunjung tak perlu mengeluarkan biasa besar, biaya karcis masuk permandian hanya Rp5.000 perorang. Sedang anak-anak hanya sebesar Rp3.000.



Dengan harga tiket yang cukup terjangkau itu, pengunjung sudah bisa mandi sepuasnya di dua kolam renang yang disiapkan oleh pengelolah yakni kolam renang khusus anak dan orang dewasa.



Kawasan permandian ini juga cukup rindang dengan adanya pepohonan besar yang timbuh rimbun di sekeliling kolam.



Salah seorang pengunjung asal Parepare, Tahir, mengakui hampir setiap akhir pekan dia bersama keluarganya berkunjung ke permandian ini.



"Setiap ada waktu libur saya bersama keluarga selalu ke tempat ini (Permandian Ompo). Sekedar bersantai bersama istri dan anak-anak," kata Tahir.

banti murung


Bantimurung, Kawasan Wisata yang Menakjubkan


Tempat wisata Bantimurung terletak di Kabupaten Maros Propinsi Sulawesi Selatan. Sekitar 40 km dengan waktu tempuh 1 jam dari Kota Makassar. Tempat wisata ini sangat populer bagi wisatawan, tak pernah sepi dari pengunjung. Itu karena keindahan alamnya, sensasi air terjunnya, letaknya yang mudah dijangkau dari makassar dan harga masuk yang murah.

Air terjun Bantimurung memiliki lebar 20 meter dan tinggi 15 meter. Airnya jernih dan mengalir sepanjang tahun, sangat menggoda untuk mandi dan bermain air . Air terjun ini memang aman untuk mandi, karena pada aliran sungai didepan air terjun terdapat batu yang keras dan tidak tajam ,telah terkikis oleh aliran air. Kedalaman air sungai berkisar 20 cm sampai 50 cm.Hampir seluruh pengunjung akan tergoda untuk mandi dan merasakan sejuknya air pegunungan ini. Biasanya para pengunjung akan melepass stresnya dengan merasakan guyuran air terjun sambil bersenda gurau. Terkadang ada yang antrian masuk di ceruk tebing di belakang air terjun, ceruk ini ukuranya hanya cocok untuk duduk bersila. Menurut beberapa orang, tempat itu dulunya tempat bertapa.


Aktifitas lain yang bisa dilakukan adalah menyusuri sungai diatas air terjun. kita harus menaiki tangga setinggi 15 meter disamping air terjun kemudian menyusuri setapak di sisi sungai dan tebing. Suasana hutan tropis yang sejuk dan nyaman akan sangat terasa. Setapak ini jauhnya sekitar 1 km, sampai kita menemukan gua dan bagian sungai yang seperti danau. Sangat tidak disarankan untuk berenang ditempat tersebut karena sudah banyak korban yang meninggal. Jika tertarik masuk gua, ada pemandu dengan lampunya yang akan mengantarkan memasuki gua ini, tentu saja harus dibayar. Biasanya sekitar 20-30 rb, tapi sebaiknya di negosiasikan dulu.


Jika tertarik untuk melihat stalaktit dan stalakmit gua karst yang indah, Silahkan menyusuri goa mimpi. Goa mimpi berada di sisi kanan air terjun. Namun dibutuhkan fisik yang cukup, untuk menyusuri gua yang sepanjang 1,4 km ini kita harus mendaki gunung sekitar 500 m dengan kondisi cukup terjal. Pemandu akan mengantar menyusuri gua, sebelumnya kita harus menyewakan senter .Pemandu cukup tahu letak - letak stalakti dan stalakmit yang aneh dan cantik. Dijamin rasa penat akan terbalas dengan pemandangan alam yang indah dan stalaktit stalakmit yang menakjubkan.

Di Bantimurung, kita juga dapat menikmati keindahan aneka jenis kupu- kupu. Alfred Russel Wallace (1823-1913) seorang naturalis Inggris memberi gelar Bantimurung sebagai kerajaan kupu-kupu. Setidaknya ada 125 jenis kupu-kupu dari sekitar 400 jenis yang pernah ada. Kupu - kupu ini dilindungi, namun ada penangkaran kupu- kupu yang dilakukan sehingga beberapa jenis kupu- kupu dapat diawetkan dan dijadikan oleh-oleh.


Perlu diketahui bahwa di Bantimurung, atau lebih tepatnya di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung dengan luas 43.750 hektar terdapat sedikitnya 268 buah gua. Terdapat Kawasan Karst yang berbentuk menara (tower karst) terbesar dan terindah kedua di dunia setelah kawasan karst di Cina. Beberapa gua memiliki stalaktit dan stalakmit yang indah. Beberapa gua menjadi tempat berlindung manusia prasejarah dengan bukti lukisan dan alat prasejarah. Gua terpanjang dan terdalam di indonesia pun ada dikawasan Taman nasional Bantimurung Bulusaraung ini.Selain itu terdapat satwa langka dan endemik di kawasan ini seperti monyet hitam (macaca maura) dan kupu-kupu serta satwa unik penghuni goa. info selengkapnya bisa lihat disini. :http://www.facebook.com/pages/Taman-Nasional-Bantimurung-Bulusaraung

Pada tahun 1993 UNESCO mendesak pemerintah indonesia untuk melindungi ekosistem karst ini dan diusulkan menjadi Situs warisan dunia. Menteri Negara Lingkungan Hidup saat berkunjung kebantimurung mengatakan optimistis kawasan Karst Bantimurung Bulusaraung yang membentang dari Kabupaten Maros hingga Pangkep masuk dalam Unesco Word Heritage. Tujuh cagar budaya yang ada di Indonesia yang telah masuk kategori itu, masing-masing, Hutan Hujan Tropis Sumatera, Taman Nasional Ujung Kulon, Sangiran, Candi Prambanan, Candi Borobudur,Taman Nasional Komodo, dan Taman Nasional Lorentz. (lihat http://www.tribun-timur.com/read/artikel/64880)

Jika ada waktu dan kesempatan berkunjung ke Makassar, sungguh tak lengkap jika belum merasakan guyuran air terjun yang sejuk dikawasan yang menakjubkan ini.